Jayapura I NUSANTARATALK.ID - Pelantikan Penjabat (PJ) Walikota Jayapura yang baru saja dilantik menuai kritik dari berbagai pihak. Kritikan muncul karena PJ Walikota yang baru bukan merupakan putra asli daerah Jayapura. (27/5/2024).
Hal ini menimbulkan berbagai pertanyaan dan keberatan dari masyarakat setempat yang merasa masih banyak putra daerah yang memiliki potensi untuk menduduki jabatan tersebut.
Dalam sebuah wawancara, Aldy Hukubun komika lokal Jayapura menyatakan, "Keputusan ini seperti teman bertamu ke rumah kita, tetapi kemudian teman tersebut yang menjadi kepala keluarga di rumah kita. Hal ini tidak hanya mengabaikan potensi putra daerah, tetapi juga bisa mengurangi semangat masyarakat lokal untuk berkembang dan berkontribusi bagi daerahnya sendiri." Ujar aldy
Pelantikan ini dianggap tidak mencerminkan keadilan dan penghargaan terhadap putra daerah yang telah lama berjuang dan berkontribusi bagi perkembangan Jayapura. Banyak pihak yang merasa bahwa penunjukan seorang PJ Walikota non Putra Port Numbay menunjukkan kurangnya kepercayaan terhadap kemampuan dan kapasitas masyarakat lokal.
"Selama ini banyak tokoh muda dan berprestasi dari Jayapura yang memiliki visi dan misi yang jelas untuk memajukan daerah ini. Namun, dengan adanya kebijakan seperti ini, kami merasa seolah-olah kontribusi dan kerja keras putra asli Port Numbay tidak dihargai" ujar Aldy yang aktif di bidang sosial.
Kritikan ini diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi bagi pemerintah pusat dalam mengambil keputusan di masa mendatang. Penting bagi pemerintah untuk lebih mempertimbangkan putra daerah yang sudah mengenal kondisi dan kebutuhan masyarakat setempat, serta memiliki komitmen tinggi untuk memajukan daerahnya.
Namun, beberapa pihak juga berpendapat bahwa penunjukan PJ Walikota non Putra Port Numbay bisa membawa perspektif baru dan inovasi yang mungkin belum ada di Jayapura. Mereka berharap bahwa PJ Walikota yang baru bisa bekerja sama dengan masyarakat lokal untuk mencapai kemajuan yang diinginkan.
Bagaimanapun, penunjukan ini telah membuka diskusi tentang pentingnya peran putra daerah dalam memimpin dan membangun daerah mereka sendiri. Pemerintah diharapkan dapat lebih mendengarkan aspirasi masyarakat dan membuat kebijakan yang adil dan sesuai dengan harapan rakyat Jayapura.(Jovan)