May Shine Debora Panaha, Ketua Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI) Kota Batam memberikan pernyataan sikap atas kejadian yang menimpa rekannya dari GMNI.
“Turut prihatin atas kejadian yang menimpa kawan-kawan seperjuangan kami GMNI, kami merasa hal ini juga dapat mencoreng demokrasi Indonesia. Ini mengartikan gagal pahamnya kepala bea cukai terhadap peranan mahasiswa yang merupakan kontrol sosial kerja-kerja pemerintah" ” Ucap May Shine
Ia juga menyampaikan bahwa adanya beberapa hal yang sangat disayangkan terjadi pada peristiwa tersebut, termasuk pihak keamanan dari kepolisian.
"Kami terima informasi bahwa pihak kepolisian hanya mengawal di perjalanan saja, dan dilokasi aksi pengawalan hilang. Namun, ada teman-teman Intel Polresta disana, tetapi diam saat rekan-rekan kami dihajar oleh massa preman itu" jelasnya.
May Shine dengan nada kecewa, Kami sangat menyayangkan hal tersebut, dan pembiaran dari kepala Bea Cukai terhadap aksi preman menghajar mahasiswa di depan kantor kerjanya.
"Kami jadi bertanya, karena seakan-akan ada persekongkolan yang terjadi. Apakah pihak kepolisian dan Kepala Bea Cukai menerima uang atau materil diluar gajinya di pemerintah kepada pihak-pihak perusahaan atau lainnya, karena perlu dipertanyakan apa urgensinya preman hadir disana?" Sampainya.
Mayshine Panaha meminta Kepala Bea Cukai Batam bertanggung jawab atas kejadian itu. (Binsar).