(Foto : Latihan di Wellbeing Training Camp di Pondok Aren, Tangerang Selatan)
Tangerang, Nusantaratalk.Id - Pada saat liburan pondok dibulan suci ramadhan, beberapa santri Yapira (Yayasan Pendidikan Islam Raudhatut Tauhid) mengisi waktu luangnya mengikuti latihan keras di Wellbeing Training Camp tepatnya di Pondok Aren, Tangerang Selatan, Banten (Jum’at, 22/03/2024)
Latihan dimulai pukul 16.00 WIB
diawali dengan beberapa latihan fisik, latihan teknik/gerakan, dan diikuti
dengan exhibisi tanding. Metode yang digunakan dalam beladiri Muay Thai tentu
berbeda dari latihan silat pada umumnya sehingga santri-santri yang ikut
latihan cukup kaget. Muay Thai mengedepankan latihan fisik dan benturan keras
berfungsi membentuk otot-otot yang kuat. Walaupun tergolong melelahkan,
kehadiran member camp lainnya membuat semangat santri-santri untuk terus
berlatih bersama-sama.
Dalam kegiatan tersebut setiap sesi dipimpin
langsung oleh owner Wellbeing Training Camp dan pelatih professional Muay Thai
coach Jonathan Berlian. Latihan diiringi dengan buka puasa bersama menambah
keberkahan dan silaturrahmi sesama praktisi beladiri. Jarang-jarang ekstrakurikuler
silat dipondok pesantren diguide latihan seperti ini. Ini adalah kesempatan
emas untuk mempelajari wawasan beladiri. Santri-santri dibina juga oleh pelatih
silat PSN DOB PENAGA yaitu ka Abdurrahman, Kevin Jaya Prana, Kensen’s Mu’zakir,
dan Ananda Nur Ayudia.
Coach Jonathan Berlian menyampaikan,
Tujuan agenda ini untuk mempererat silaturrahmi dan membagi pengalaman kepada
santri-santri bedanya latihan biasa dan dipertandingan. Dari latihan beladiri
kita harus mengontol emosi. Tidak boleh angkuh harus selalu menjadi yang
menang. Selain itu kolaborasi latihan ini bukan untuk semata-mata untuk
menunjukan keunggulan salah satu jenis beladiri.
Beberapa pelatih yang lain juga
memberikan nasihat mengenai komitmen dan
kekonsistenan santri-santri dalam menimba ilmu untuk jangan setengah-setengah.
Belajar sebentar ganti yang lain. Itu semua menjadi mentah dan tidak ada yang
matang, karena tidak ditekuni. Jangan sampai penyesalan diakhir.
Ditambahkan oleh Abdurrahman, Kenapa saya membawa mereka semua latihan dicamp supaya mereka tau nilai-nilai seorang atlet yang harus patuh kepada pelatih/pengajar dari sudut pandang beladiri lain. Mengutip apa yang disampaikan coach Jonathan, “Kalian yang tidak taat kepada pelatihnya, tidak akan jadi apa-apa. Banyak atlet-atlet diluar sana seperti itu.” Semoga mereka semua memahami dengan adanya agenda ini.