Penulis :
Alberta Veronika Frans, S.Pd.
Guru SMAN 1
Sokan, Kab Melawi
Mengajar
dalam bingkai Ki Hajar Dewantara
Mengajar adalah
seni, seni dalam bertutur kata, seni dalam mengolah wacana dan seni dalam
menuangkan gagasan untuk berinteraksi. Karena mengajar tidak sekedar menerangkan
materi Pelajaran saja namun juga harus membuat siswa tertarik dengan materi
yang dijelaskan gurunya,
Ki Hajar
Dewantara yang dikenal sebagai bapak pendidikan nasional pernah menyampaikan
bahwa salah satu tujuan belajar adalah untuk mencapai kebahagian
setinggi-tingginya. Lalu apa indikator kebahagiaan dalam mengajar? Tentu Ketika
melihat siswanya belajar dengan Bahagia guru akan merasa Bahagia sebaliknya
apabila melihat siswanya merasa terpaksa, bosan, jenuh maka gurupun merasa
tidak Bahagia.
Ki Hajar
Dewantara berpendapat bahwa Pendidikan memberi tuntunan (menuntun) terhadap
segala kekuatan kodrat yang dimiliki anak agar ia mampu mencapai keselamatan
dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai seorang manusia maupun
sebagai seorang anggota Masyarakat. Konsep belajar menurut Ki Hajar Dewantara
ini merupakan usaha persiapan dan persediaan untuk segala kepentingan hidup
manusia baik dalm hidup bermasyarakat maupun hidup berbudaya.
Oleh sebab itu
pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat yang ada
pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya (bukan dasarnya) hidup dan
tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
Kondisi
Belajar yang Bahagia? Seperti apa?
Kondisi
belajar yang Bahagia dan nyaman dalam
proses pembelajaran akan meningkatkan kepercayaan pada diri guru maupun siswa.
Suasana kelas menjadi gembira tanpa beban, otak mejadi lebih aktif dan rileks
seolah tanpa beban yang berakibat akan mengaktifkan otak untuk berfikir jernih
dan akhirnya menciptakan lingkungan belajar yang baik.
Seorang yang
mengajar haruslah bahagia, karena itu dia harus bahagia tanpa dibebani
tuntutan-tuntutan yang memberatkan. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nadiem Makarim yang mengesahkan program merdeka belajar dengan tujuan
agar para guru dan peserta didik bisa mendapatkan suasana yang bahagia saat
belajar.
Merdeka Belajar
adalah proses Pendidikan yang harus menciptakan suasana belajar yang
membahagiakan karena setiap anak yang pasti memiliki keistimewaan yang
berbeda-beda satu dengan yang lainnya, ada cara masing-masing untuk
memperlakukan kemampuan mereka sehingga menjadi Istimewa. Ingat salah satu
tujuan dari proses belajar adalah menghasilkan karakter peserta didik yang
mandiri, berani, baik dalam pergaulan, sopan dalam akhlak dan mampu berkompetensi
sesuai bidangnya bukan hanya mengandalkan hasil penilaian sumatif dari
sekolahnya saja.
Sebagai pendidik
kita tidak hanya dituntut untuk mentransfer ilmu pengetahuan yang baik tetapi
juga mampu menjadi teman belajar yang menyenangkan agar proses belajar anak
benar-benar atas kesadarannya sendiri dan merdeka atas pilihannya. Untuk
mencapai itu semua memang bukanlah hal yang mudah diperlukan sebuah strategi
ataupun pendekatan yang mampu menghadirkan solusi untuk setiap hambatan yang
dihadapi dalam proses pembelajaran.
Saat ini kita
harus mempraktikan program merdeka belajar juga Merdeka dalam mengajar. Karena
kemerdekaan adalah bagian penting dari pengembangan suatu ilmu, guru yang
Merdeka adalah mereka yang secara optimal mengembangkan bakat dan kemampuannya,
namun sebaliknya jika tidak diberikan kemerdekaan atau kebebasan dalam berfikir
maka akan sempit gerakan guru dalam berinovasi.