Sintang, I NUSANTARATALK.ID - Melalui Peryataan ketua KPU di media dalam bentuk klarifikasi Noven membantah dengan bahwa ia lebih tahu kondisi lapangan karena mengalami secara langsung kejadian.
Noven Honarius juga menegaskan bahwa bukan 35 orang yang tidak memilih dengan surat surat suara lengkap sembari ia menjelaskan di TPS 02 sudah di panggil dari nomor urut 01-105 pemilih.
“Ketua KPU ini memberi klarifikasi dapat informasi dari mana?, Kalau itu informasi dari PPS dan PPK perlu kita curigai ada interpensi dan kecurangan secara masif ini dari mana?. Saya lebih tahu kejadian itu pak ketua. Kalau bilang hanya 35 orang itu adalah kejahatan sementara di TPS 02 sudah 01-105 yang di panggil milih kabupaten lantas di hasil pleno kok milih semua lantas siapa yang mencoblos” terangnya.
Begitu juga Noven membantah peryataan ketua KPU bahwa petugas setempat hanya kesalahan teknis di kira di bagi dulu kabupaten selesai baru yang lain. Ia menegaskan penjelasan itu pembodohan publik karena pemilu bukan hanya kali ini.
“Lagi ketua KPU menyatakan bahwa petugas PPS dan KPPS hanya salah teknis karena mereka pikir hanya bagikan dulu kertas surat suara kabupaten baru yang lain. Itu klarifikasi pembodohan publik karena pemilu bukan baru kali ini dan ketua PPS juga sudah beberapa kali pemilu ini tidak pernah ganti dah beliau seorang pegawai negeri yang berpendidikan di tambah lagi bimbingan teknis di lakukan sebelum pemilu, lantas apa gunanya?” Tegas Noven
Mantan Koordinator Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, Kalimantan Barat ini juga menegaskan ketua KPU jangan memberi ngaur jika keterangan karena jika maling mau mengaku itu artinya tidak ada polisi di negara ini sembari noven menegaskan kalau tidak mampu laksanakan pemilu lebih baik bubarkan saja KPU.
“Ini sekelas ketua KPU, memberi keterangan. Kamu jangan ngaur kalau bicara jangan mudah percaya PPK dan PPS ini data lempar kesana kemari lebih baik batalkan saja pemilu bubarkan saja KPU jika tidak bisa memberi keadilan” Tegasnya (Rilis/Team).