Noven Honarius yang merupakan caleg DPRD Kabupaten dari Partai Hanura langsung mempertanyakan hal itu kepada penyelenggara pada saat pencoblosan di TPS 01 Batu Balu.
Di hadapan petugas pemilu Noven Honarius mempertanyakan Dimana surat suara yang lain karena dalam pemilihan serentak ada lima surat suara yang harus di dapatkan oleh masyarakat
“Saya hanya mendapatkan satu surat suara tingkat kabupaten, jadi yang lain kemana karena seharusnya surat suara yang lain juga dalam pemilu kali ini” tanya Noven
Kemudian hadir juga ketua PPS, KPPS berserta Pengawas pemilu dan petugas lainnya sehingga Noven pun menjelaskan temuan yang terjadi serta mempertanyakan secara langsung kepada yang bersangkutan.
Dalam keterangan Titi Mahdalena, pengawas pemilu menyampaikan bahwa itu adalah arahan dan kesepakatan penyelenggara dalam forum musyawarah internal penyengsara dan pengawas pemilu.
Sementara itu Darwis, Ketua KPPS melimpahkan semua kesalahan kepada penyelenggara TPS 01 tanpa menjelaskan apapun dan kemudian pergi bersama penyelenggara lain, meninggalkan lokasi kejadian.
Noven Honarius menyayangkan hal itu terjadi atas sepengetahuan bersama penyelenggara dan dan Panwaslu yang sebagian besar merupakan perangkat desa dan guru ASN yang seharusnya netral.
“Saya sangat menyayangkan hal ini terjadi atas kesadaran untuk melakukan kecurangan dan itu di lakukan oleh penyelenggara dan panwaslu yang merupakan perangkat desa dan guru ASN yang seharusnya netral” ungkap Noven
Pungkas terakhirnya Putra kelahiran Nanga Masau ini juga menyampaikan siap mengungkapkan praktik money politik dan motif kecurangan yang di lakukan oleh penyelenggara di Nanga Masau. (Rilis/Tim).