Jakarta, Nusantaratalk.online- Sekretaris Jenderal Barisan Kaum Muda (BARAKUDA) BaraJP Yozthin Thelik, menyampaikan kegelisahan atas korban Nasabah Jiwasray, dimana Erik Thohir berani gelontorkan anggaran negara triliunan rupiah bagi BUMN-BUMN namun tidak mempunyai solusi untuk korban nasabah Jiwasraya, yang tidak mau dialihkan polis asuransinya ke PT. Indonesia Finansial Group (IFG) Life.
Pada Rabu, 9 Agustus 2023 kemarin Erik Thohir mengatakan bahwa dalam tahun ini IFG Life akan mencairkan anggaran 3 Triliun untuk pemegang Polis Asuransi Jiwasraya melalui Pemyertaan Modal Negara (PMN).
Yozthin
Thelik yang juga adalah Satuan Tugas DPP Bara JP untuk pendampingan Nasabah
Korban Jiwasraya kepada awak media pada Selasa, (12/9/2023) mengatakan, bahwa apa yang disampaikan
oleh Pak Erik Thohir itu kelihatannya betul tapi tidak benar,
“ia betul karena memang selama ini pemberitaan nya seperti itu, tapi tidak benar karena masih banyak BUMN mendapat suntikan dana melalui Penyertaan Modal Negar (PMN) tapi selalu mengalami kerugian, sebagai contoh Garuda Indonesia, Waskita Karya dan Hutama Karya, mengapa demikian? Karena konsep AKHLAK yang merupakan kepanjangan dari Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptof dan Kolaborasi, bagi saya hanya sebuah lips service” ungkapnya.
Ditambahkannya, Jika BUMN yang sudah masuk dalam Initial Publik Offering ( IPO), seharusnya tidak perlu lagi ada suntikan dana PMN, malahan dimanjakan dengan PMN, yang bagi saya tidak benar di sini. Karena apa? Jika BUMN tersebut dimanjakan seperti itu maka tugas Erik Thohir itu hanya menghabiskan anggaran negara dan bukan memberikan solusi yang brilian dan konkrit.
Menurut Yozthin uang negara butuhkan itu adalah pemimpin yang mampu memberikan solusi-solusi brilian dengan inovasi gagasan dan ide-ide kreatif yang konkrit dan dapat diwujudkan secara nyata.
Lanjut, Sekjen BARAKUDA JP juga mengatakan bahwa ini adalah bukti langkah mundur dari Pak Erik Thohir selaku menteri BUMN, justru beliau harus berani memberikan punishment kepada seluruh jajaran direksi, komisaris dan maupun tenaga Ahli dan atau Stas Khusus yang ada dalam BUMN – BUMN tersebut, karena sifat nya mereka kolektif kolegial, ujar Yozthin Thelik.
Yozthin Menyapaikan, Eric Thohir yang juga sebagai pelaku pasar, seharusnya tahu betul bagaiamana memberikan solusi yang terbaik bagi BUMN-BUMN dan bukan melemparkan kelemahan itu dengan memberikan suntikan PMN dan atau memberikan lembaga/PT baru. Sebagai menteri itu salah satu tugas adalah memberikan solusi.
“Kita butuh menteri yang mampu memberikan solusi dan bukan hanya mampu merumuskan kebijakan saja dan atau menggeser masalah dari BUMN yang satu ke BUMN yang lain. Makanya tidak semua orang punya kesempatan untuk menjadi menteri, karena apa? Karena sebagai menteri itu tanggung jawabnya besar, ia memiliki tanggung jawab kepada Presiden dan kepada seluruh rakyat Indonesia”, Ujar Boy BRJ Nababan selaku ketua Bidang OKK Bara JP dan Ketua Satgasus Nasabah Korban Jiwasraya.
Kalau Erik Tohir terus melakukan lompatan-lompatan politik seperti ini, maka maka penilaian dari masyarakat itu bukan kepada Pak Erik Thohir, tetapi kepada Presiden. Padahal Bapak Presiden Jokowi sudah dengan ke tulusan hati serta segenap jiwa membangun bangsa ini, namun akibat dari satu perilaku yang dilakukan oleh anaknya buahnya, semua kebaikan dan ketulusan hati yang dilakukan oleh Bapak Jokowi itu, langsung luntur dengan seketika oleh ucapan dan tingkalah laku dari anak buahnya, ujar Yozthin Thelik.
Untuk itu Sekjen BARAKUDA BaraJP berharap agar Eric Thohir harus segara memberikan solusi atas berbagai persoalan yang dihadapi oleh BUMN, salah satu persoalan yang tidak tuntas sampai hari ini adalah Pemabayaran Polis Nasabah Jiwasraya.
“Saya
sedih dan kasihan sekalian atas apa yang menimpa nasabah jiwasraya, padahal klaim
polis itu adalah hak absolut mereka,
kewajiban untuk membayar iurannya telah mereka penuhi. Pemerintah memaksa
mereka membayar iuran, tapi ketika mereka mau mengklaim hak mereka, malah
pemerintah mempersulit, ini yang bagi saya perampokan negara secara Tamak
yaitu: Tersruktur, Sistematis, Masisf dan Kreatif (Tamak) dan konsep AKHLAK
yang dicanangkan oleh Erik Thohir itu hanya sebuah lips Service belaka saja”. Ujar Yozthin Thelik. (Yata)