Usia kemerdekaan yang sudah tidak muda lagi, tetapi semangat jiwa merdeka menuju bangsa yang berdaulat, adil, dan makmur. Namun 78 tahun kemerdekaan Indonesia masih saja menyimpan berbagai persoalan. Pelaksanaan Hari Kemerdekaan RI ke-78 sekaligus menghadapi momentum Politik di tahun 2024 kedepannya.
Meraya ingatkan Kemerdekaan RI, selalu dikumandangkan setiap tahun, pada bulan Agustus, suasana kemerdekaan itu mewarnai ingatan masyarakat. Pada tempat-tempat umum, kantor pemerintahan, rumah, jalanan, dll dibangun gapura dan dipasang bendera kemerdekaan. Telinga pun diperdengarkan dengan instrumen dan lagu-lagu kemerdekaan. Juga, pada acara puncak berbagai kegiatan diperlombakan oleh masyarakat, hal ini sanggatlah menginspirasi masyarakat untuk mengingat kembali perjuangan para pejuang bangsa ini, yang tak mengenal lelah.
Dalam hiruk pikuk semarak HUT RI ini, apa lagi dengan diperhadapkan Pemilu Serentak yang akan dilaksanakan pada tahun 2024. Kepada kita dilontarkan suatu pertanyaan refleksi, apakah kita benar-benar merdeka? Apakah campur tangan asing telah hilang? Apakah kita sebagai pribadi benar-benar merdeka?
Kemerdekaan sebagai suatu keutuhan sebenarnya belum kita penuhi. Kemerdekaan tidak pernah berhenti diperjuangkan. Kemerdekaan mempunyai ruang lingkup yang luas, meliputi seluruh aspek hidup dan kehidupan manusia atau sepanjang pengalaman yang dialami seseorang, sejak ia dilahirkan hingga berpisah dengan dunia kehidupan atau mati. Makna kemerdekaan tak akan selalu sama.
Pada ziarah pengalamannya, kita terus menerus beradaptasi dengan perkembangan dunia memaknai kemerdekaan. Itu dikarenakan, kemerdekaan bukan sebatas pembebasan dari kolonialisme. Kemerdekaan adalah makna yang luas, yang berhubungan dengan jati diri dan martabat sebagai pribadi atau bangsa. Ada banyak peristiwa yang bertentangan dan mencederai kemerdekaan. Maka, rasa bangga dan euforia kemerdekaan yang telah diperoleh 78 tahun yang silam tidak boleh melupakaan esensi dari kemerdekaan itu sendiri.
Kepada kita diberikan tanggung jawab agar mengamat-amati medali kemerdekaan yang telah dikalungkan oleh bapa-bapa bangsa dalam diri kita. Tugas ini dimaksudkan akan kita sebagai bagian dari penopang kemerdekaan terus membumikan kemerdekaan dalam setiap konteks masyarakat.
Sebagai contoh kontekstualisasi makna kemerdekaan adalah oleh Presiden Joko Widodo yang menggaungkan tema HUT RI tahun 2023, “Terus Melaju Untuk Indonesia Maju” Tema tersebut mencerminkan semangat bangsa Indonesia untuk terus melanjutkan perjuangan dan upaya pembangunan, serta bekerja sama dalam memanfaatkan kesempatan demi kemajuan Indonesia
Sebagai pribadi, arena yang kita perjuangkan memaknai kemerdekaan adalah menjadi aktor kemerdekaan dalam setiap cara keberadaan kita. Lingkungan itu harus membentuk kebiasaan, pengetahuan, minat dan sikap, kesusilaan, kemasyarakatan, dan keagamaan anak yang menjunjung penghargaan terhadap jati diri dan martabat pribadi. Proses ini berlangsung bersama dengan proses hidup dan kehidupan seseorang untuk seumur hidup, terus melaju untuk Indonesia maju. Jekigrasino Umbu Nongu