Partai Golongan Karya dan Partai Amanat Nasional telah menandatangani kerjasama dan mengusung Prabowo Subianto sebagai calon Presiden Republik Indonesia untuk Pemilu 2024. Hadirnya kedua Partai besar ditambah Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa ini menambah kekuatan di Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) untuk memenangkan Kontestasi di Pemilihan Umum Presiden mendatang.
Partai Golkar dan PAN sebelumnya bergabung dengan Koalisa Indonesia Bersatu (KIB) bersama dengan Partai Persatuan Pembangunan telah memilih jalan- jalan masing- masing. PPP memilih untuk bergabung dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) untuk ikut mengusung dan memenangkan pencalonan Capres Ganjar Pranowo. Sementara kedua teman koalisinya memantapkan diri untuk ikut mengusung Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk ikut bertanding dipesta rakyat 2024.
Bertambahnya dukungan terhadap mantan Capres 2014 dan 2019 ini memberikan ruang gerak kepada Prabowo Subianto untuk memilih bakal calon Wakil Presiden. Peta Politik Berubah, Partai Golkar dan PAN membawa jumlah kursi yang cukup banyak 129 Kursi ditambah dengan Partai Gerindra 78 Kursi. Masuknya Golkar dan PAN memberikan tanda seperti menghilangkan hak veto politik PKB dalam koalisi. Kerjasama koalisi yang telah disepakati bersama antara Prabowo Subianto dan Cak Imin untuk mengangkat bakal Capres dan Cawapres bisa saja berubah.
Kehadiran dua sahabat lama Prabowo ini Zulkifli Hasan dan Airlangga Hartato di Museum Perumusan Naskah Proklamasi (13/4) kemarin cukup menurunkan tensi Prabowo setelah sebelumnya diserang para petinggi Partai PKB untuk segera mendeklarasikan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden beberapa waktu lalu.
Partai Gerindra sendiri memiliki hubungan kedekatan dengan Golkar, dimana Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo sendiri lahir dari rahim Partai Golkar. Sedangkan PAN adalah teman lama koalisi baik Pemilu Presiden 2014 dan Pemilu 2019, sementara PKB adalah tidak pernah bersama-sama sebelumnya.
Harapan Partai Kebangkitan Bangsa untuk Mencalonkan Ketua Umum Muhaimin Iskandar alias Cak Imin berpasangan dengan Calon Presiden Prabowo Subianto sudah sangat tipis. Cak Imin sendiri pernah menyebutkan bahwa apabila Gerindra tidak memberi kepastian bukan tidak mungkin PKB akan kembali kerumah Koalisi Partai pengusung Presiden Jokowi 2 Periode itu.
"Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru
kepada saya, itu barang kali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra ya
ikut PDIP aja. Kira-kira gitu ajalah. Tapi saya sampaikan sampai hari ini masih
ada kepastian (dari Gerindra)," kata dia.
Dukungan terhadap Prabowo Subionto ini ibarat Nakhoda yang berlayar ditengah laut membawa tambahan koalisi gemuk mengarungi Samudra, dia memiliki kebebasan untuk memilih dimana ia akan berlayar dan kemudian berlabuh.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (BAPILU) Partai Persatuan Pembangunan Sandiaga Salahudin Uno mendapat kesempatan besar untuk dipasangkan dengan Bacapres Ganjar Pranowo usai Partai Golkar dan PAN menyatakan dukungan kepada Bacapres Prabowo Subianto. Partai Persatuan Pembangunan merupakan teman koalisi dari Partai PDI-P dan PPP adalah satu-satunya partai parlemen yang mengusung Ganjar Pranowo maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024.
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif ini dinilai dapat melengkapi Ganjar Pranowo dari sisi teritorial geografis dari luar Jawa. Sandiaga Uno juga memiliki pengalaman dalam pertarungan pemilihan presiden pada 2019 lalu yang disandingkan dengan Prabowo Subianto.