Oleh: Drs. Manahati Zebua, M.Kes., MM.
Sebuah
Sejarah
Kabupaten
Nias Barat yang berdiri sejak 26 November 2008 merupakan salah satu Kabupaten
di Pulau Nias, di bawah manajemen pemerintahan provinsi Sumatera Utara,
Indonesia. Kabupaten Nias Barat terdiri dari 8 (delapan) Kecamatan dan 105
Desa. Sebuah kejutan pada Kabupaten ini, diundang di Istana Merdeka, Jakarta
untuk menyemarakkan peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan Republik Indonesia (RI).
Adapun tujuan undangan ini dalam rangka untuk turut serta menampilkan dan
mengisi kegiatan pagelaran kesenian pada tanggal 17 Agustus 2023, jam 09.00
pagi di Istana Merdeka, sebelum pelaksanaan upacara peringatan detik detik
Proklamasi Kemerdekaan RI, 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka, Jakarta.
Sebuah kebanggaan bagi putra putri Nias Barat yang dapat menunjukkan kemampuan dan kebolehannya untuk menampilkan tarian khas Bumi Aekhula dihadapan para undangan yang diperkirakan sekitar 8 (delapan) ribu undangan, ditambah sejumlah khalayak masyarakat yang melihat dari dekat pelaksanaan upacara peringatan detik detik Proklamasi Kemerdekaan RI tahun 2023 ini. Penulis sendiri yang sudah hadir di Kota Jogja sejak tahun 1972, belum pernah lho menginjakkan kaki di Istana Merdeka. Jadi, setelah adik adik memiliki pengalaman untuk hadir dan mengadakan pertunjukkan kesenian Bumi Aekhula di Istana Merdeka, tentu memiliki kebanggaan tersendiri dan berbagi cerita mengenai pengalaman ini kepada Saudara/Saudari kita yang lain. Pada kesempatan ini penulis menghaturkan selamat menjadi duta-duta kesenian Kabupaten Nias Barat.
Tarian
Bumi Aekhula
Pada
pagelaran kesenian yang dipertunjukkan Kabupaten Nias Barat khas Kepu;auan
Nias, memberi gambaran mengenai kesenian ini kepada khalayak yang sangat
menarik untuk dilihat, bahkan mampu memberikan kekaguman kepada khalayak yang
hadir. Tarian yang dipertunjukkan kepada khalayak pada waktu pelaksanaan
upacara peringatan 17 Agustus 2023 di Istana Merdeka, Jakarta, yaitu:
- Tari Moyo, Tarian ini sering disebut Tari Burung Elang. Tarian ini merupakan bentuk kesenian yang menggambarkan semangat yang tak terpatahkan, ada keuletan, dan kekuatan, serta tergambar kasih sayang. Pada umumnya Tarian Moyo dipersembahkan dalam acara resmi acara adat, acara resmi daerah, serta perayaan hari hari besar.
- Tari Folaya Saembu, Tarian ini ditampilkan oleh penari perempuan dengan gerakan yang gemulai dan anggun. Tari Folaya Saembu merupakan bentuk perayaan ungkapan sukacita dan kebanggaan atas kerja keras, pencapaian dan kemakmuran yang dimiliki seseorang.
- Tari Baluse, Tarian ini sering disebut tari perang. Tarian ini menggambarkan kegagahan prajurit di medan perang dan perwujudan kebudayaan masyarakat Nias pada zaman dahulu. Pada masa sekarang sering dipertontonkan pada waktu menerima tamu dan/atau wisatawan. Tari perang ini dibawakan oleh beberapa pria yang dipimpin seorang komandan perang dengan balutan baju perang perpaduan warna merah, dan kuning, serta pedang Tologu, perisai Baluse, topi perang/mahkota dan tombak sepanjang 2 (dua) meter
- Tari Maena, Tari Maena merupakan tari yang dilakukan bersama-sama oleh semua kalangan. Tari Maena dapat diartikan sebagai tari kebersamaan, gembira dan meriah. Tari maena merupakan tari tradisional, yang sering ditampilkan dalam acara pernikahan untuk menyambut tamu dan juga dalam kegiatan kegiatan lainnya.
Pariwisata
Sejak
dulu Kepulauan Nias sudah dikenal banyak wisatawan dari dalam dan luar negeri,
bahkan di Nias Selatan sudah sering dikunjungi oleh kapal pesiar. Pada waktu
itu masyarakat Nias sangat bangga dikunjungi banyak wisatawan, karena merasa
Kepulauan Nias ini sudah memiliki banyak daya tarik, seperti alam, situs batu
megalitik, seni budaya, dan kehidupan sosial masyarakatnya.
Andai
kita bisa mendalami dan berkeinginan untuk memanfaatkan potensi Kepulauan Nias
di bidang Pariwisata, mestinya kita sudah mendapatkan hasil maksimal dari
potensi pariwisata di Nias ini. Seharusnya potensi Nias ini sudah diketahui
sejak zaman dulu dan mestinya tinggal mengembangkannya. Bahkan pada waktu
Presiden Jokowi melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Nias pada tahun 2016
yang lalu, Beliau mengatakan bahwa Nias itu memiliki potensi dalam bidang Pariwisata
dan Perikanan. Selanjutnya Jokowi mengatakan Pemerintah dan masyarakat harus
bahu membahu meningkatkan dan menggali potensi yang ada di Nias, sehingga bisa
berkembang dan sejahtera.
Bagaimana
Pemimpin pemimpin di Kepulauan Nias menjawab dan merespon pendapat dan nasehat
dari orang orang yang peduli dan menaruh perhatian di Kepulauan Nias?
Dibutuhkan kemauan dan kepedulian dari para Pemimpin di Kepulauan Nias untuk
mau peduli dan memperhatikan potensi yang sudah dimiliki Kepulauan Nias ini.
Barangkali diperlukan kesungguhan dan fokus memberdayakan potensi Kepulauan
Nias ini untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Mari
kita melihat tulisan penulis di https://manahatizebua.blogspot.com yang diberi judul “Untuk Pertama
Kalinya Kunjungan Wisatawan di Solo Lampaui Jogja”. Apa yang dilakukan Walikota
Gibran Rakabuming Raka dan bagaimana melakukannya, dapat menjadi bahan
inspirasi Pemimpin di Kepulauan Nias untuk memajukan Pariwisata dan Perikanan
di bumi Kepulauan Nias.
Pengarah
dan pengelola pekerjaan yang akan dilakukan di Kepulauan Nias berada dibawah
tangan dingin dan tanggung jawab Bupati/Walikota. Bagaimanapun pengembangan dan
kemajuan potensi yang ada di Kepulauan Nias berada di tangan para Pemimpin di
Kepulauan Nias. Oleh karena itu, kemauan dan kerelaan para Pemimpin di
Kepulauan Nias sangat diharapkan untuk memfokuskan diri dalam menggali potensi
potensi yang dimiliki bumi Kepualuan Nias, serta membangun dan mengembangkannya
untuk perwujudan kesehteraan masyarakat Kepulauan Nias. Ya’ahowu fefu !