Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR)
yang di gagas oleh Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Indonesia (PKB) pada
tanggal pada 13 Agustus 2022 di Sentul, Jawa Barat tahun lalu mengalami
perubahan nama setelah bakal calon Presiden
Prabowo Subianto memperkenalkan dan mengumumkan nama Koalisi baru di
Hari Ulang Tahun ke-25 Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nama Koalisi
Indonesia Maju. Rumah bersama KKIR yang dibangun oleh Partai Gerinda dan PKB
sebelumnya dengan sendirinya roboh, Petinggi Partai PKB kaget dan merasa tidak
dilibatkan dalam pembahasan nama koalisi baru ini.
Usulan nama Koalisi Indonesia Maju (KIM)
dalam sambutan Prabowo Subionto dihadapan para ketua partai pendukung ini
disampaikan secara mendadak. Prabowo Subionto seperti memberikan sinyal dan
terkesan menggeser posisi PKB dalam koalisi. Mungkinkah Piagam Deklarasi KKIR
yang telah disepakati oleh kedua partai akan berakhir...???
Ketua Umum Gerindra Prabowo Subionto
menyampaikan perubahan nama koalisi atas kesepakatan bersama dengan Partai
Golkar, PAN dan PKB, namun hal ini berbanding terbalik dengan pengakuan Ketua
Umum PKB Muhaimin Iskandar yang menyebutkan dirinya tidak mendapatkan informasi
atas perubahan nama koalisi.
Kerjasama Politik Partai Gerindra dan PKB
untuk menentukan Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden di Pemilu Capres 2024
bubar. Posisi Calon Wakil Presiden akan di undi kembali, keinginan PKB
mencalonkan Ketua Umumnya Cak Imin semakin sulit, Cak Imin Kejepit. Prabowo
Subianto ibarat kata anak muda “Lu Punya Uang Lu Punya Kuasa.” PKB
Keluar, Prabowo masih Punya Golkar dan PAN, kira- kira begitu kata Prabowo
dalam hati. Prabowo diatas angin, menari sambil melihat siapa yang akan lebih
cocok dan memiliki pengaruh kuat untuk bisa memenangkan pertarungan. Apabila
PKB memilih keluar dari barisan Prabowo masih memiliki rekan koalisi untuk ikut
bertarung.
Partai Golkar Mengusulkan Airlangga
Hartato untuk mendampingi Prabowo. PAN bermanuver dengan membawa Erick Thohir
untuk dikawinkan dengan Prabowo Subianto. Jejak lembaga survei independent
menujukkan Elektabilitas Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir bertahan
di posisi tiga besar sebagai bakal calon Wakil Presiden. Sementara Cak Imin
kurang diminati pemilih. Terbukti dari tingakat keterpilihan suara akar rumput
Ketua Umum PKB ini selalu bertahan di urutan buncit.
Perubahan nama koalisi ini bersalin rupa setelah Partai Golkar, Partai Amanat Nasioal (PAN) dan Partai Non Parlemen Partai Bulan Bintang (PBB) bergabung dan memberikan dukungan atas pencapresan Prabowo Subionto untuk Pemilihan Umum Calon Presiden di tahun 2024 mendatang.
Kehadiran rekan-rekan koalisi Pemerintah Jokowi-
Ma’ruf Amin kedalam koalisi ibarat duka bagi Partai Berlogo Bola Dunia
berbintang sembilan ini. Ruang gerak Cak Imin untuk menepati posisi sebagai
bakal calon wakil Presiden Prabowo Subionto semakin sempit. Pilih jalan bersama
atau minggat, itu mungkin barangkali pilihan yang tidak terlalu sulit bagi PKB,
PDI- Perjuangan sudah memberikan ruang dan siap untuk berdiskusi untuk
membentuk kerjasama politik dan mendukung Pencapresan Ganjar Pranowo di
Pemilihan Umum mendatang.